Macam - Macam Sobekan Pasca Persalinan Normal

By Ursula Meta Rosarini - 8:00 am

23 Oktober 2020



Hy guys, how are you?
Welcome to my blog!

"Enak ya bisa lahiran normal, pemulihannya cepat"
"Enak ya bisa lahiran normal, nggak ngrasain sakitnya jahitan kaya caesar"
"Enak ya bisa lahiran normal, bisa langsung jalan & beraktivitas"

Ibu, ibu yang pernah melahirkan normal pernah mendengar kalimat seperti itu? Aku sering banget! Apapun kata orang sebelum dan sesudah persalinan, seperti yang udah pernah aku bilang sebelumnya, begitu melihat dua garis merah di testpack, tekadku bulat, aku mau lahiran normal.

Good to be glory. Tuhan mengabulkan doa yang nggak pernah absen aku panjatkan selama 9 bulan hamil, aku lahiran normal, aku dan bayiku sehat dan selamat. Tapi, nggak selesai sampai disitu, aku harus membayar mahal sebagai konsekuensi atas persalinan normal yang aku pilih. Hah? Bukannya persalinan normal pakai BPJS gratis ya? Iya memang.

Dengan berbagai macam drama yang berawal dari 23 jam sebelum persalinan. Aku mengalami sobekan perineum (bagian antara vagina sampai anus) yang sangat parah. Separah apa sih? Dijahit berapa?.  

Jadi ada 4 tingkat sobekan pasca persalinan normal yaitu:
Grade I  
- Sobekan tidak lebar, yang sobek bibir/kulit vagina saja
- Bisa sembuh tanpa jahitan
Grade II 
- Sobekan lebih dalam, sampai k kulit dan otot vagina
- Bisa sembuh alami tanpa jahitan, namun bisa juga dijahit
Grade III 
- Sobekan lebih dalam dan parah, sampai otot vagina dan otot sekitar anus
- Harus dijahit
Grade IV 
- Sobekan lebih dalam, sangat parah, sampai mendekati anus atau bahkan anusnya sobek
- Harus diobras

Sobekan Grade III dan IV sangat jarang terjadi, hanya dialami 1 dari 100 wanita. Dan ternyata, nggak tanggung-tanggung, aku adalah 1 dari 100 wanita tersebut. Aku mengalami sobekan grade IV, sobek sampai ke anus dan harus diobras, mantep.



Sobekan grade IV ini terjadi padaku karena beberapa faktor berikut:
  1. Kelahiran anak pertama
  2. Aku mengejan semaunya sendiri, nggak mengikuti instruksi bidan (udah lelah dan panik banget soalnya)
  3. Aku mengangkat pantat saat mengejan
  4. Bidan mendorong perutku terlalu kuat
  5. Bayinya cukup besar (3.35 kg)

Proses Obras Sobekan Perinium
Mungkin ini juga alasannya aku nggak diberi waktu untuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD) karena luka sobekanku harus segera ditangani. Setelah bayiku di bawa keluar dari ruang bersalin dan ketuban udah dikeluarin juga. Aku masih harus diposisi kaki mengangkang, padahal kondisi udah capek dan lemes setengah mati. Kemudian bidan memberikan bius lokal, memasang chateter (selang untuk pipis) dan melalukan obras.

Aku melahirkan hari Sabtu pukul 23.35 WIB, tengah malam guys, dan keluar ruangan bersalin sekitar pukul 02.00 WIB hari berikutnya. Uwu banget proses obrasnya lama, nglebihin oprasi caesar. Selama diobras aku nggak merasakan apapun ya, karna dibius. Aku dipindahkan ke ruang tunggu persalinan. Aku disuruh istirahat karena selama 24 jam terakhir aku cuma tidur 1 sampai 2 jam.

Karena hari itu hari minggu, dokternya off, aku diminta menunggu sampai dokternya datang.  Aku dan bayiku dipindahkan ke ruang rawat inap. Ternyata, aku baru ketemu sama dokternya hari Senin pukul 16.00 WIB. Dokternya bilang, jahitannya bagus, seminggu lagi kontrol dan aku diperbolehkan pulang, yess, senangnya. Oh iya, dokternya dr. Bob, SPOG ya.

Selama di ruang rawat inap, aku tetap diinfus dan memakai chateter, aku nggak bangun dari tempat tidur sama sekali, ganti baju aja di tempat tidur, eh aku 2 kali ke kamar mandi buat gosok gigi doang hahaha. Dari RS aku cuma dikasih obat pelancar/pengencer BAB, kassa & antiseptik semacam betadine. Oh iya aku juga dikasih obat penahan rasa sakit, tapi itu cuma buat 2 hari, dan setelah obatnya habis, masya ampun, sakitnya warbiasah di bagian yang di obras, ngilu & perih banget.



Kontrol Jahitan Perineum
Senin , 27 April 2020
Aku kembali ke RS Kartika Pulomas pada pagi hari untuk cek jahitan perinium. Dokternya bilang, jahitannya bagus, lukanya bagus, nggak perlu kontrol lagi. OMG, senengnya, bisa fokus urus bayi dong.

Ternyata..

Pada malam harinya saat aku buang air kecil (BAK), benang jahitannya ada yang lepas, alamak! Tapi aku biarin aja, soalnya kata ibuku memang benangnya nanti lepas sendiri. Sampai berhari-hari aku biarkan, dan pada hari keempat setelah jahitannya terlepas, aku merasa nggak nyaman, jadilah aku foto bagian tersebut dan aku kirim ke bidan di Puskesmas Kelapa Gading (Jujur ini memalukan banget, tapi karna kondisi udah pandemi aku nggak mau gegabah langsung ke Puskesmas), dan bidan di Puskesmas meminta aku untuk segera ke Puskesmas. 

Sampai di Puskesmas kondisi jahitan dicek oleh dokter umum (dr. Lydia) karena di Puskesmas nggak ada dokter spesialis kandungan (obgyn). Dokter tersebut segera merujuk aku ke RS Kartika untuk konsultasi dan mendapat penanganan dari dokter yang membantu persalinanku (dr. Bob, SPOG). Akhirnya aku dan suami langsung menuju RS. Hari itu hari Jumat dan dokter Bob nggak ada, adanya dr. Nova, SPOG, (aku lupa-lupa ingat nama dokternya). 

Setelah masuk keruangan, dr. Nova melihat data rekam medisku dan karena aku pasiennya dr.Bob, dr. Nova menolak untuk menangani aku, bahkan untuk sekedar melihat kondisi jahitanku pun nggak mau. Fix, aku pulang tanpa penanganan apapun.

Senin, 04 Mei 2020
Aku kembali ke RS Kartika Pulomas untuk bertemu dengan dr.Bob. Setelah dr.Bob melihat kondisi luka sobekanku, aku dimarahin dong, katanya aku centil lah, kebanyakan gerak lah, pakai stagen di perut lah, harusnya pakai stagen di pangkal pantat, blablabla.

Akhirnya dr.Bob meminta perawat untuk melepas sekalian benang jahitnya, proses pelepasan benang ini kurang lebih 15-20 menit dan sakitnya luar biasa, cekat-cekit gitu sih lebih tepatnya. Aku sampai triak-triak bahkan sampai nangis hahaha.

Dokter Bob bilang katanya harus dijahit (obras) ulang, karena lukanya terbuka, bibir vaginanya nggak menyatu. Tapi jahitnya 3 bulan lagi karena saat ini kondisi lukanya masih basah dan nggak boleh dijahit ulang. Aku langsung lemes, stres setengah mati, kenapa rumit amat permasalahan sobekan ini ya Tuhan.

Dokter Bob juga bilang, jangan sampai kentut sambil duduk/tiduran, kalau krasa mau kentut langsung miring. Lah, ternyata penyababnya kentut, soalnya aku kalau menyusui pasti sambil duduk, nonton  TV duduk dan aku sering banget banget kentut sambil duduk.

Saat keluar ruangan aku jadi pusat perhatian oleh semua pasien yang lagi antri, karna di dalam lama banget, triak-triak pula. Bodo amat lah ya, namanya juga kesakitan.  

Karna nggak tau bakal ada tindakan lepas jahitan, akupun nggak persiapan bawa baju/celana ganti, kebetulan aku pakai dress. Setelah tindakan lepas jahitan, diobatin pakai antiseptik berwarna merah, seperti betadine, dan dress bagian belakangku penuh dengan cairan antiseptik + darah, jadi kaya orang lagi mens terus tembus gitu,  tapi ini banyak banget, parahnya, aku sadar setelah sampai rumah. Padahal selama di RS setelah keluar dari ruang dokter aku masih jalan2 ke apotek dll. Malu banget hahaha. Suamiku juga nggak ngeh karna dia jalan sambil menopang aku gitu,  aku nggak mampu jalan sendiri. Sakit banget, nglebihin abis lahiran.

Senin, 04 Mei 2020
Untuk kesekian kalinya aku ke RS Kartika Pulomas untuk bertemu dengan dr.Bob, dan Puji Tuhan, lukanya membaik, tinggal tunggu kering dan sembuh. Nggak perlu dijahit ulang. Nggak perlu ke RS lagi buat kontrol.

Dokter Bob menegaskan, selama nggak ada feses (kotoran/ee/poop) keluar dari vagina, insyaallah aman. Soalnya kalau sampai keluar kotoran melalui vagina, itu artinya masih sobek, lukanya belum rapat apa lagi kering.

Sampai anakku umur 40 hari, dan aku ke Puskesmas untuk pasang KB pun, 3 bidan di Puskesmas nggak ada yang merekomendasikan KB IUD karena ternyata luka jahitanku separah itu.

Oh iya, sejak pulang dari RS setelah lahiran aku diminta untuk ekstra merawat luka jahitan dengan cara:
  1. Harus selalu kering, setelah BAB/BAK harus dilap sampai kering
  2. Harus diberi cairan antiseptik setelah  BAB/BAK dan ini perihnya luar biasa
  3. Harus ganti celana dalam setelah BAB/BAK
  4. Makan 6 putih telur per hari selama ± 50 hari (nglebihin orang caesar ini mah)
  5. Harus selalu pakai stagen sampai ke pangkal pantat
  6. Menghabiskan semua obat & antibiotik dari dokter
  7. Nggah boleh kentut sambil duduk/tidur
  8. Nggak boleh menahan BAB/BAK (gimana mau ditahan, belum nyampe kamar mandi aja kadang udah keluar di celana hahahha
Aku jelaskan singkat tentang poin no 8. Salah satu efek setelah persalinan normal adalah inkontinensia fekal yaitu ketidakmampuan untuk mengontrol kandung kemih untuk melepaskan buang air kecil hingga buang air besar. Kotoran bisa keluar tanpa dikontrol secara tiba-tiba, bahasa gampangnya "dol" haahahaha.

Jadi, nggak semua ibu yang habis melahirkan normal itu baik-baik saja, nggak kesakitan dll. Aku adalah 1 dari 100 ibu yang pasca persalinan normal dramanya melebihi yang lahiran caesar. Setiap ibu punya cerita masing-masing. Jadi buat teman-teman yang kelak  ingin melahirkan normal, nggak perlu takut ya, upayakan yang terbaik agar hal-hal yang aku alami nggak terjadi.

Walaupun mengalami hal-hal yang nggak pernah aku bayangkan sebelumnya, tapi aku nggak kapok untuk melahirkan dengan persalinan normal. Anak kedua nanti, aku tetap ingin melahirkan dengan persalinan normal lagi. Amin.

Buat ibu-ibu yang udah pernah melahirkan baik normal atau caesarshare dong pengalamannya di kolom komentar. Terima kasih udah membaca kisahku. Salam sehat!


  • Share:

You Might Also Like

72 comments

  1. Duh nyut2an banget bacanya say, ngilu sampe ke ubun2.
    Denger cerita yg ga dijahit aja pasti nglahirinnya sakit banget, apalagi ini grade IV sampe ke anus gitu, ga kebayang sakitnya sih. Wlpn dibius pas obras tp afternya, hiks.

    Ini juga alasan aku ga mau lahiran normal say, sakitnya ga abis2, horor. Emang udah paling bener aku pilih SC 2 kali hahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. samalah... itu yang saya rasa... ngeri, nyilu...

      Delete
    2. Lina : Hahahah, nah itu sakitnya setelah biusnya abis, hmm mantep beb, e tapi aku tetep ga mau SC beb, aku takut SC

      Delete
  2. Thinking about giving a birth, sometimes it is very frightening, but when all thorough it turns to be a happiness.
    Syukur deh, mbak justru siap untuk yang kedua kalinya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahhaha, siap mbak untuk yg kedua, tp 3 thn lagi hehehehe

      Delete
  3. Seram juga yaa yang dialami mbak Meta, Perjuangan seorang ibu, Dengan segala macam dramanya...Waktu istriku melahirkan normal juga, Tetapi sobekannya tidak panjang sampai ke Anus. Yaa memang pasca melahirkan pastinya berbeda-beda sih..😊😊

    Bahkan setelah pulang dari RS mbak meta harus tetap merawat luka bekas jahitan dengan 8 macam tahapan...😊😊

    Tetapi meski begitu tetap bersyukur yaa mbak yang terpenting sang Bayi sama ibunya boleh dikatakan tetap Sehat walau harus ada aturan yang berlaku.😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, yg penting bisa lahiran normal, sehat & selamat semua aja aku udah bersukur banget, drama setelah lahiran bitu bonus hahhaa

      Delete
    2. Aku sobek hampir sampai anus ny tp gk di jahit gimana nih

      Delete
  4. Anak gadis ngilu banget baca kaya beginian kak beb, mengerikan sekali, aku takut kak, emang dasar aku takut banget lahiran tuh ky apa rasanya, eh ternyata afternya pun masih banyak drama ya kak.

    Aku bsk bisa ga yah lahiran normal, setakut itu, etapi kalau udah saatnya mah pasti mampu ya kak heheheh.

    Btw nyesek kali kak, cuma perkara sering kentut sambil duduk jahitanya jd lepas, segitu hebatnya ya kekuatan entut wkwk :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. mampu beb pasti mampu, upayakan yg terbaik ya.
      hahaha, emang iya itu gara2 si kentut yalaw

      Delete
  5. deg degan kak meta aku bacanya 😳

    ReplyDelete
  6. Yeayyy finally you have passed it, ini kejadian emang jarang banget terjadi kak, aku aja selama bantu proses presalinan normal blm pernah nemuin kasus ini, paling banyak robek grade II sih, itu yang paling sering terjadi soalnya.

    Mantap banget ya kak kerjadian pasca persalinan ini, tp pasti byk hikmahnya dong dan yang pasti lebih siap kalau menghadapi persalinan selanjutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya emang beb, ini kasus jarang bgt terjadi dan aku apes aja wkwkwk,
      siap beb siap, 3 thn lagi ya wkwkwk

      Delete
  7. berhubung bebyku dulu keluar liwat perut semua... jadi vagina aku ga ada robekan lagi mba meta..tapi di perut juga ga dijahit sih, uda metode lem wkwkw

    ooow...sungguh tiap cerita melahirkan ada banyak sekali behind the scenenya masing masing ya, untuk itulah kita sesama wanita uda saling ngerti lah ya istilah kata xixixi

    eh hampir sama kayak caesar yes mba itu pas operasi obrasnya...bar lahiran dipasang kateter juga, daaan ku paling bete dipasang kateter...dan pas lahiran itu emang disuruh ga pake cd dulu selama beberapa hari jadi alamak darah nifas tembus tembus, sprei...hoho...itu pas awal awal banget bar rampung cesar karena dipasang kateter buat pipis

    cuma tutupan selimut risihnya ya Alloh hiiiiks

    eh iya aku malah jadi ngebayangin pas mba meta pake stagen sebelumnya yang akhirnya jadi dimarahin dokter bob karena ternyata abis jahitan perineum ini layaknya caesar aturan kita jangan terllau linca linci dulu alias aktif bergerak, ya supaya jahitan ga mbrodol...nah itu pas obras ulang aku bacane sampai merinding kebayang pas darah nya kluar kocor kocor masa nifas, tentu bikin lemes ya mba meta hihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku seneng sih pake kateter mbak mbul, jd bebas minum tanpa takut beser, soalnya aku beser bgt soalnya, kan cape klo hrs bolak balik ke KM, cuma ya itu ga bebas gerak klo pake kateter, apalagi kita g pake CD dan bawahnya pake perlak kan.

      Nah itu mbak mbul, aku terlalu linca linci, pecicilan hahahaha

      Delete
  8. Wah, ternyata tidak semua persalinan normal itu biasa saja, kalo melahirkan sampai grade 4 maka bisa parah seperti mbak meta ini.

    Tapi untungnya semuanya selamat ya, baik ibunya maupun anaknya biarpun setelah melahirkan banyak sekali prosesnya, dari menjahit luka lahiran sampai kontrol lagi dan diomelin dokter. 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahha iya mas, nggak segampang yg dibayangkan orang wwkwkwkk

      Delete
  9. widiuuuw...sekedar baca saja sudah ngiluuuuu.Saya dulu berdoa terus pengen lahiran normal. tp dua kali tak terkabul. jebol lewat perut semua hahaha. yang penting sehat semua. pun sampai skrg tak ada efek yg terasa sehubungan dg sesar.

    ReplyDelete
  10. Kak, aku ngilu bacanya tapi di satu sisi salut banget dengan Kakak yang bisa kuat melewati semuanya 😭 Kakak hebat!
    Semoga anak kedua nanti lebih mulus before dan after melahirkannya ya, Kak 🙏🏻

    ReplyDelete
  11. Mba metaaaaa ya ampuuun aku ngiluuuuuu :D. Baca ini aku sambil remas2 selimut, ga kebayang sakitnya mbaaa :(. Salut deh Ama kamu. Agak serem juga kalo sampe dooool gitu yaaa hihihi..

    Aku 2-2 nya Cesar pas lahiran. Ga ada masalah sih sbnrnya :D. Pas tau hamil, aku lgs dikuliahin Ama mama mertua, pas lahiran nanti, jgn teriak2 kalo sakit. Tarik napas, ato genggam sesuatu aja tiap kesakitan. Ga anggun kalo triak2. Btw ibu mertuaku solo, orgnya haluuuuuus byanget . Dan mba iparku pas lahiran juga sesuai yg diajarin mamanya :p. Diam, ga pake teriak2, cm pernapasan aja diatur trus.

    Dan pas tau aku hrs begitu, aku lgs ketemu Ama dokter kandunganku, minta Cesar, ga peduli kondisinya normal, Krn aku ga akan mau lahiran normal kalo diminta hrs kayak mba iparku :p.

    Aku pernah operasi dan tau rasa sakit selesai operasi kayak apa. Sesakit2 nya bekas operasi, aku tau aku msh bisa tahan . Tapi sakit lahiran normal aku ga tau, dan aku ga yakin bisa diem aja meres2 tangan sambil atur pernapasan demi kliatan ttp anggun. :D. Jadi sowwryyyy mama mertua, drpd membuat malu, aku LBH milih Cesar :p.

    Dan syukurlah aku pilih Cesar mba. Krn pas mau lahiran, aku ditaro dlm ruangan tunggu, yg mana ada ibu mau lahiran normal . Dia triak2 kesakitan di ruangan itu sampe nyuruh dokternya operasi dia skr juga, Krn dia mendadak ga pengen normal :p. Di situ aku bersyukur milih Cesar hihihi.. dan pilihanku tepat. Krn rasa sakit Cesar beneran ga seberapa dan aku bisa tahan nyeri2 sehabis biusnya ilang :D. Makanya anak kedua , aku Cesar lagi :). Serius aku ga bisa yg diminta Ama mertua soalnya. Anggun itu bukan aku banget :p.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahha, kalau buat anggun gitu akupun ga sanggup mbak, tp aku juga ga triak sama sekali kok, cuma ga kuat ngejan aja akutuh karna udah cape hihihi.

      after sc gitu recovery nya brp lama mbak?

      Delete
  12. Ceritamu kak bikin daku linu bacanya 😭 dan salut dengan perjuanganmu lahiran normal.

    Btw, kakak daku juga lahiran anak pertama di RS Kartika pulomas, tapi beliau sesar, hehe.

    Apapun itu yang penting sehat ya kak dan debay, berkah Tuhan mengiringi selalu.

    Jadi dapat pelajaran nih nantinya buat daku pasca menikah lalu hamil karena sudah punya gambarannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sama ya di Kartika juga hihi.
      Iya yg penting sehat & selamat beb

      Delete
  13. Mbak, aku belum berkeluarga.. baca ini auto ngilu dari perut ke bawah 😭 kebayang perjuangan ibuku dulu.. salut sama perjuangan mbaa..

    Semoga mba dan keluarga diberikan kesehatan kebahagiaan dan kesejahteraan selalu ya, aamiin!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahhaha, ga perlu ngilu2 gitu mbak.
      Btw, makasih ya mbak, makasih

      Delete
  14. operasi atau normal pokoknya tugas wanita begitu berat jadi mikir otak laki-laki yang nyakitin istrinya disimmpan di mana ya

    ReplyDelete
  15. Dipikir-pikir ngeri juga ya proses melahirkan, baik persalinan normal ataupun cesar.

    Adikku kemarin lahiran inginnya normal, kak.
    Tapi tengah malam ketubannya terlanjur pecah, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
    Sekitar 2 jam kemudian sambil ditunggu si bayi mau lahir normal tidaknya tapi tetap ngga keluar juga, jadinya di cesar.
    Mungkin pengaruh dari jenis obat yang digunakan atau tehnik apa aku kurang paham, jahitan cesar tidak diradskan sakit oleh adikku dan dalam wakti singkat sudah sembuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah senengnya abis sc tp ga sakit dan recovery nya cpt ya mas, syukurlah.
      Normal atau sc yg penting sehat & selamat semua mas.

      Delete
  16. Duh... Ngeri juga bacanya Mbak.
    Ternyata perjuangan ibu itu berat banget buat ngelahirin kita.

    ReplyDelete
  17. pengalaman yang menarik untuk di baca, tapi mengapa yang komen rata-rata wanita ya, pria kemana nih, ayo anda harus tahu susahnya menjadi seorang wanita, ea

    ReplyDelete
  18. Wuih .... sampe jadi tulisan begini, mantap mbak Ursula :) Salut deh dengan perjuangan mbak dan mama2 lain yang mengalami persalinan hebat ini. ALhamdulillaah aku juga melahirkan normal dua anak 3 kg dan 4 an kg.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mbak lebih hebat, 2 kali normal bb babynya besar, salut

      Delete
  19. Duh, ngilu banget aku bacanya, Mbak Met. Jadi takut nih aku lahiran normal. Tapi lahiran caesar pun juga sama gak enaknya. Dulu aku sampai drop banget gara-gara lahiran caesar. Beberapa kali pingsan di kamar mandi gara-gara gak kuat nahan sakit 😅. Jadi menurutku jahat banget sih orang-orang yang suka banding-bandingkan orang lain lahiran caesar atau normal. Soalnya sama-sama sakitnya. Tapi walaupun sakit sih, tetap senang kalau anaknya terlahir sehat. Ya kan, Mbak Met?🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya emang, mreka yg suka ngebanding2nya itu ga tau perjuangannya roem, dikiranya ga sakit kali ya.
      Normal atau sc sama2 berjuang udah keselamatan ibu & baby.

      Delete
  20. Whew saya bacanya sambil.. apa ya.. Hmmm... tapi begitulah.. begitu besar pengorbanan seorang ibu. Thanks sudah berbagi ceritanya..

    ReplyDelete
  21. Aku emang ga pernah dgr kaya apa sakitnya orang yg abis melahirkan, tp yg pasti bokap sllu pesan "jgn pernah sakiti wanita, terutama ibumu" mungkin ini salah satu alasannya

    ReplyDelete
  22. hua tulisan macam apa ini kak, aku merinding bombay bacanya.
    Kmrn baca crita lahiran aja aku ngos2an, ini ditambah lagi afternya lebih mengerikan.
    Makan 6 butir telur perhari sampe 50 hari, kalau aku pilih mati aja lah kak, aku alergi bgt sm telur, langsung gatel2 merah gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. tulisan macam2 beb hahahha.
      Eits ga usah panik gitu beb, obat alami buat ngeringin luka jahitan ga cuma putih telur kok, bisa ikan gabus ataupun obat2an lain

      Delete
  23. OMG, demi apa ini drama sebanyak ini beb, lahirannya aja penuh drama ternyata buntutnyapun panjang. Udah diobras pake acara lepas benang segala OMG, ngebayanginnya aja udah merinding.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhahaha, ga perlu dibayangin beb, ini aku lagi apes aja, proses persalinan before afernya muluz juga banyak koq

      Delete
  24. ngelihat gambar sobekannya ngeri begitu
    perjuangan seorang ibu untuk melahirkan anak memang enggak main2

    ReplyDelete
  25. Ga kuat bacanya kak, ngeri banget, no kaleng2 emang ya perjuangan seorang ibu saat melahirkan, jadi nyesel kadang aku ga hormat sama mama hiks

    ReplyDelete
  26. Saya waktu itu nungguin kakak lahiran, katanya dia juga dijahit tp saya baru tau ternyata jahitannya pun ada tingkatannya gitu.

    ReplyDelete
  27. Aduh, kenapa aku baca ini jadi serem ya. Ingat dulu waktu melahirkan anak-anak. Anak pertama 3,5 kg, tapi yang paling susah keluar anak ketiga yang justru lebih kecil. Aku sampai di vakum. Abis lahiran aku udah lupa rasa sakitnya karena stress banget. Bayinya nggak bisa dibawa pulang karena sakit.
    Sehat-sehat ya mba dan keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahhh keren sih kalau 3.5 bisa lahiran normal dan sobeknya ga separah aku mbak, salut deh. Btw, ibuku lahiran 2x juga vakum trs, pdhl bayinya kecil2, cuma 2.1 an.
      Amin amin, sehat2 juga ya mbak

      Delete
  28. Salut dan kagum banget sama mbk meta. Menjadi 1 dari 100 wanita yang bisa nahan sakit seperti itu. Tapi jujur, saya yang belum hamil apalagi lahiran kok jadi agak takut ya😖 ngebayanginnya kok ngeri.
    Bismilah aja, sebagai ibu harus melalui semua itu.
    Semoga mbak meta sekeluarga diberi kesehatan terus ya, semoga dedek bayinya tumbuh sehat dan menggemaskan.
    Amin..😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iwaw aku jadi tersanjung wkwkwkwk, Amin, makasih ya mbak. kalau udah diniatin dan diupayakan yg terbaik insyaallah pasti mampu mbak, ga perlu parno gitu, setiap orang punya ceritanya masing2 hihihi

      Delete
  29. Hi good morning. All right? I am Brazilian, from Rio de Janeiro and I want to present my Blogger. New friends are welcome, no matter the distance. I would like to invite you to follow my Blogger. I'm the follower number 177.

    https://viagenspelobrasilerio.blogspot.com/?m=1

    ReplyDelete
  30. Aaaah kakak aku ngilu bacanya. nice sharing, anyway. Semangat menjadi mommy baru yaa

    ReplyDelete
  31. Astagaaaa Metaaaa... saya baca judulnya aja, semacam ngilu langsung di bagian bawah, tapi kepo banget mau dibaca, dan pas dibaca, astagaaa..
    Sini peluk duluuuu, ya ampuunn dirimu luwaaarr biasaaa!!!

    Serius loh, menurut saya, mending juga sesar ketimbang sobek mengerikan gitu, karena perawatannya jauh lebih sulit.

    Kalau perawatan sesar, palingan dijaga, jangan sampai merah apalagi sampai bernanah, saya sesar pertama sempat merah di bagian ujung, kayaknya jahitan dokter kurang rapi, jadinya otot samping itu bergerumbul hahaha.

    Nah yang sesar kedua, jahitannya bagus banget, cepat kering, saya dong 30 jam pasca sesar udah bisa jalan dan mandi keramas sendiri, bisa urus bayi sendiri, tapi entah karena itu, sampai sekarang masih sering banget terasa cekit-cekit.

    Dan enaknya perawatan sesar itu, musuhnya cuman keringat say, selama kita bisa jaga nggak berkeringat di bagian luka, aman-aman aja.

    Nah luka di anus dan V itu yang ampun-ampun deh, bagaimana mau dijaga?
    Lah wong itu kena bakteri selalu baik dari pipis apalagi pup.

    Tapi dirimu luar biasa banget say, memang ya setiap ibu punya cerita persalinannya masing-masing, meski sama-sama lahiran pervaginam, bisa beda ceritanya.
    Saya jadi ingat juga dulu sering banget baca teori, mengejan nggak boleh angkat pantat, terus ngeden kudu ikuti aba-aba.

    Duh kayaknya saya memang paling aman sesar, lah wong saya kalau udah kerasa sakit dikit aja udah panik, apalagi sakitnya kebangetan, mana parnoan lagi diriku, kemaren aja pas lahiran kedua, saking setelah lahiran darah nifas agak banjir, udah deh diriku bolak balik panggil bidan yang jaga, suruh ngecekin, biarpun malu sebenarnya diintip-intip gitu hahaha.

    Dan biar kata tulisan ini bikin perut dan bagian bawah ngilu, saya nggak bisa nahan ngakak membayangkan foto yang dikirim ke puskesmas itu say, hahahahahaha.

    Luwarrr biasa jadi ibu itu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahha, bisa aja mbak rey, sini pelukkk, semua ibu itu luar biasa kok.
      Aku malah takut banget sesar mbak, ga ngebayangin sakitnya, belum lagi kalau jahitan bermasalah, duh, jangan sampe deh. Anak kedua mau normal lagi pokoknya, amin

      Delete
  32. abis baca ini aku ngilu....
    well, sbg single saya sering bingung deh sama perdebatan ttg melahirkan normal dan cesar...
    Saya sudah mendengar cerita dari teman yg melahirkan lewat operasi maupun yang tidak. Hal2 yang mesti mereka lalui, hal2 yang masih harus dilalui setelah melahirkan. It's not easy... Kita bahkan blm membahas soal menyusui atau enggak. Semuanya perjuangan, IMHO.
    Semoga sehat selalu ya, dan omongan nyinyir sebisa mungkin masukin kuping kiri tembus kuping kanan. Jangan mampir di hati...

    ReplyDelete
  33. Mbak metttt

    Anak gw udah lahir...

    Alhamdulillah lahir normal, dan jahitannya banyak. Ngeri banget gw waktu ngeliat dia dijahit. Gak kuat gw.

    Huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulilah, ikut seneng ya mas, semoga semuanya sehat2 selalu.
      Hahaha, suamiku juga ketakutan bgt kok waktu nemenin aku lahiran hahaha, tp pas dijahit suamiku udh di luar ruangan, ngurusin ari2 dll

      Delete